Ayra dan Flu


Rasanya jadi pengen rajin lagi menulis setelah tulisan terakhir ini. Seru juga ternyata sharing tentang motherhood, tentu pengalaman jadi Ibu beda-beda yah. Yang akan saya sharing di blog ini adalah berdasarkan pengalaman saya dengan Ayra.

Mau cerita sedikit sebelum masuk ke topik Ayra yang sedang sakit.

Jadi 1 bulan lalu saya sempat batuk berdahak sampai 3 minggu lamanya, yang akhirnya bisa sembuh setelah dapat antibiotik dari dokter THT saya. Dalam waktu 2 minggu pertama, saya sangat jaga jarak dari Ayra dan selalu pakai masker, saya sendiri gak mau minum obat karena merasa “ah nanti juga sembuh sendiri”. Masuk minggu ke-3 saya mulai panik karena kekhawatiran akan menular ke Ayra semakin tinggi. TADAAA! Ayra pun mulai uhuk-uhuk dan muntah. Saya, sebagai si pembawa virus, langsung bergegas ke dokter THT dan dalam hitungan 2 hari saya merasa batuk saya mereda drastis.




Sayang, batuk dan pileknya Ayra gak bisa dibendung lagi dengan Young Living Essential Oils (peppermint, lemon, purification sudah dicoba) dan bawang merah. Sedih banget rasanya lihat Ayra batuk berdahak seperti saya, dan muntah habis makan atau menyusu karena mengeluarkan dahaknya. Setelah seminggu sakit, saya baru bawa Ayra ke dokter di daerah Ampera, dan menurut dokter, ini virus flu biasa, jadi cukup minum obat batuk Mucopect saja. Saya worried dengan timbangan berat badan Ayra yang turun cukup drastis!


Lalu karena gak sabar dan sangat panik berat badan turun, 3 hari kemudian Ayra pindah ke dokter lain di daerah Prapanca. Hasilnya sama, ini hanya virus saja, gak perlu dikasih antibiotik, dan dikasih resep obat batuk yang menahan muntah. Sedihnya, berat badan Ayra tambah turun, hiks. Saya stop beri Ayra obat batuk Mucopect, dan menggantinya dengan Prome Expectorant sesuai resep dokter. Tapi 3 hari setelahnya saya lihat Ayra tetap batuk dengan dahak dan frekuensi yang sama. Saya stop pemberian obat ini, dan sambal pasrah, saya kembali ke Young Living Essential Oils (kali ini yang Cypress) dan Alhamdulillah Ayra membaik. Jadi total flu babak pertama ini adalah 2 minggu, dengan turun berat badan sampai 700gr! Hiks. Maklum, Ayra termasuk anak yang berat badannya susah naik, jadi Ibunya stress kalau berat turun segitu banyak haha.

--

Babak pertama baru berlalu, 5 hari kemudian masuk dalam flu babak kedua!


Dalam 5 hari itu Ayra memang saya ajak jalan-jalan ke mall supaya dia gak bosen, karena 2 minggu sakit benar-benar hanya di rumah saja. Ayra happy banget dibawa pergi. Tapi mungkin, udara yang kurang baik dan cuaca yang ekstrim pergantiannya ini, membuat virus bermutasi kemana-mana. Ayra pun flu lagi, dalam bentuk batuk pilek yang berbeda. Kali ini batuk lebih kering, tanpa disertai muntah berisi makanan, tapiii lebih sering bersin dan ingus yang membanjir, disertai demam ringan sampai 37.8 derajat.


Flu babak ini jujur membuat saya bingung, bagaimana bisa dalam jarak 5 hari sembuh bisa tertular virus lagi? Bukankah badan membentuk antibody terhadap virus penyakit yang sama setelah sembuh?


Ayra ke dokter lagi, tapi berbeda dengan 2 dokter sebelumnya. Iya, Ayra gak punya dokter langganan, karena saya masih coba-coba, masih mencari yang paling sreg. Dokter ini juga berpendapat bahwa flu Ayra ini disebabkan virus saja, bukan bakteri atau alergi. Sejumlah pertanyaan saya berikan ke dokter, terutama tentang kebingungan saya tadi.

Setidaknya ada beberapa poin yang saya dapat dari dokter dan pengalaman 2 babak flu-nya Ayra;


  1. Siklus flu berlangsung kurang lebih 7 hari, dan masa puncaknya berada di hari ke 5 sampai 7, setelah itu flu akan mereda. Flu yang disebabkan virus bisa disembuhkan dengan obat generik dan tanpa antibiotik, karena antibiotik bekerja untuk membunuh bakteri.
  2. Pemberian obat dari dokter pun bukan berarti mengurangi durasi flu, hanya saja mengurangi rasa sakit batuk, pilek, atau demam. Jadi ketika sedang flu, tidak minum obat pun gak apa-apa, karena siklusnya akan naik dan akan turun dengan sendirinya.
  3. Masa recovery flu adalah 2 minggu, sehingga dalam kasus Ayra yang baru sembuh 5 hari sudah tertular lagi, ini bisa jadi ketika ke mall atau bertemu banyak orang, ada virus jenis lain yang masuk ke tubuh Ayra. Jenis virus flu ada banyak sekali, misal waktu flu babak 1 Ayra terkena virus A, dan babak 2 kena virus B, sama-sama menyebabkan flu. Akan tetapi gejala flu-nya berbeda. Di babak 1, flu Ayra tidak disertai demam, tapi yang babak 2 demamnya naik turun. Di babak 1 batuk berdahak dan kalau batuk lama sekali waktunya, sementara di babak 2 batuknya lebih kering, lebih sering, tapi durasinya lebih pendek.
  4. Kalau anak flu masih aktif dan ceria, bisa jadi indikasi bahwa anak ini terserang virus. Ada juga masa lemesnya karena demam, tapi hanya sesaat. Lain halnya jika terserang bakteri, anak akan lebih lemes dan cenderung diam dalam waktunya yang lebih lama.
  5. Pemakaian essential oils saya rasa efektif untuk preventif, tapi kalau sudah beneran sakit sepertinya kurang membantu yah? Hehe. Atau mungkin beda reaksi di masing-masing tubuh. Entahlah.  
  6. Waktu flu babak pertama, Ayra saya uap dengan nebulizer di rumah. Tapi pada flu babak kedua ini, dokter menyarankan pakai semprot hidung Sterimar aja, karena lebih cepat. Setelah disemprot hidungnya, baru saya sedot ingusnya dengan Nosefrida (ini atas inisiatif saya).

Tiap kali Ayra sakit, saya selalu berfikir positif bahwa setelah sembuh pasti mau “tambah pinter” atau “tambah kuat”. Semoga Ayra sehat selalu dan setelah drama flu 2 babak ini diberi kepinteran dan kekuatan. Amin. Anak sakit, Ibu harus lebih setrong haha.


Semoga sharing saya membantu, terutama buat Ibu-Ibu baru seperti saya. Atau mungkin ada Ibu-Ibu yang mau berbagi tipsnya kalau anak sakit? :)



Comments

  1. Wah menarik banget topik flu ini, anakku juga sempat terserang flu sampe 1 bulan, setelah dilema ganti dokter anak 2 kali, dan 1 kali ke dokter THT, dan entah kenapa aku juga merasa hal yang sama sama mbak Nucha, sampe sekarang aku ga pernah ngerasa punya dokter anak yg srek di hati. Huhu.. dilema ��

    ReplyDelete
  2. Halo Kak Nucha. Aku salah satu fans Ayra because of ur story to get her hehehe bahkan sampai nungguin Vlog-nya Kak Ariyo.
    Btw Kak Nucha aku ada bakat asma dan berbagai alergi yang gampang banget memicu flu dan pilek.
    Aku selalu bawa young living yang RC. Sekiranya udah gejala bakal kambuh aku olesin di bawah telinga. Dan aku minum satu tetes bareng sama air putih hangat. Alhamdulillaaah sih sejak pakai yl RC aku jarang kambuhan yang akut gitu.

    Cepet sembuh Ayraaaa. Semoga abis sakit jadi pinter kaya doa Mbuuu

    ReplyDelete
  3. Sunat atau khitan atau sirkumsisi (Inggris: circumcision) ialah perbuatan memotong atau menghilangkan sebagian atau seluruh kulit penutup depan penis (kulub) atau preputium. Sirkumsisi berujud untuk membersihkan semenjak berbagai kotoran penyebab ihwal yang barangkali melekat guna penutup penis yang semula ada preputiumnya.

    Sirkumsisi atau sunat telah dilakukan sejak jaman pra histori (Journal of Men’s Studies, Amerika Serikat). Sirkumsisi tambah diharuskan dekat aqidah contohnya Islam dan Yahudi. makin bagi awalnya seluruh brahmana Kristenpun diharuskan sunat.

    Ada 3 alasan mutlak orang menjalani sirkumsisi :

    1. dikarenakan bimbingan medis.
    2. aksi pencegahan hal pada periode depan).
    3. argumen agama/keyakinan.

    Sirkumsisi (circumcision) dapat dilakukan dengan metode tradisional dan medis, di pada jurusan kedokteran, ada beberapa langkah yg dilakukan ketika jalankan sunat:

    Pertama-tama mengiris kulit di bagian punggung penis (dorsumsisi). Ini dilakukan bagi menubuhkan pucuk sektor dalam penis. ke-2 mengiris kulit kulup yg mengelilingi penis (sirkumsisi). dengan demikian penis jadi terkuak sesudah itu menjahit barah irisan tersebut supaya penyembuhannya berjalan cepat dan tidak timbul komplikasi.

    Jika Anda memiliki pertanyaan seputar penyakit kelamin yang anda rasakan, jangan ragu untuk bertanya pada kami karena isi konsultasi aman terjaga, privasi pasien terlindugi, dan anda bisa tenang berkonsultasi langsung dengan kami. Anda dapat menghubungi hotline di (021)-62303060 untuk berbicara dengan ahli Klinik Apollo, atau klik website bawah ini untuk berkonsultasi dengan ahli klinik Apollo.

    Rumah sakit sunat jakarta

    Biaya Sunat di Jakarta

    Chat Online

    ReplyDelete

Post a Comment