Ayra 1 Tahun


Halo,

Setelah ratusan purnama gak pernah update blog, baru kali ini menulis lagi.
Bukan tentang politik, kampanye, atau kegiatan mahasiswa, melainkan soal kehamilan saya dan Ayra sekarang. Ario pernah menulis dengan cukup detail tentang proses panjang mendapatkan Ayra di sini.

Proses mendapatkan Ayra, yang kini berusia 1 tahun, memang tidak mudah.
But, thank God, selama proses hamilnya saya merasakan yang indah-indah saja. Hihi.

Trimester awal, sempat melewati masa mual & muntah tapi bisa dihitung dengan jari, karena selebihnya nafsu makan saya kembali normal.
Trimester kedua, banyak saya isi dengan olahraga, dari yoga, jalan cepat dan renang setiap minggunya. Kehamilan yang saya rasakan sangat fit. Saya dan Ario pun sempat babymoon dengan perjalanan 21 jam di udara. Tidak ada kaki kram, perut sakit, atau mual. Mungkin karena semuanya dijalani dengan happy dan positive thinking.
Trimester ketiga, ini adalah bagian yang paling mellow menurut saya, karena saya mulai merasakan anxiety menjadi ibu. Dari mulai pikiran, “Sedihnya gak bisa ketemu Obgyn saya lagi”, “Jadi Ibu yang baik seperti apa caranya?”, “Kalau nanti saya gak bisa hamil lagi, gimana?”, dan pikiran lainnya yang gak penting. Haha.  Untungnya pikiran-pikiran itu cepat berlalu karena support Ario dan teman-teman terdekat. Saya sangat gak sabar untuk bisa melahirkan normal, jadi setiap hari menjelang hari kelahiranpun saya isi dengan squats waktu bangun tidur dan waktu mau tidur. Berat, sungguh berat memang. Kenaikan berat badan saya mencapai 15kg dan gak pernah terbayang harus squats.

Alhamdulillah Ayra Ayuanjani Pratomo lahir di dunia pada hari Rabu, 16 Desember 2015. Ario mengabadikannya dalam sebuah vlog yang nantinya bisa dilihat lagi oleh Ayra ketika dia besar.


--

Ayra sekarang berumur 1 tahun, dan untuk sampai ke hari ini merawat dan membesarkan Ayra bukanlah hal yang mudah, apalagi sebagai Ibu atau orangtua baru. Pasti gagap, panik, emosi, rasanya campur aduk. Selama  1 tahun inilah saya belajar ilmu parenting, ilmu yang gak ada standar bakunya seperti formula E=MC2 nya Albert Einstein.

Salah satu yang saya pelajari tentang Ayra adalah di umur 6 bulan Ayra sangat takut bertemu dengan orang yang bukan orang rumah. Saya dan Ario sempat panik dan gak enak kalau di mall tiba-tiba ketemu teman yang menyapa Ayra, dan Ayra langsung menjerit nangis. Ayra saat itu hanya mau digendong saya dan Ario saja. Cukup kelabakan dengan masa-masa tersebut, saya dan Ario memutuskan supaya Ayra masuk sekolah bayi di daerah Kemang. Terbukti, dengan beberapa minggu di sekolah, banyak perubahan dari bayi ini. Lebih berani dan lebih friendly.

Saya yakin dengan pendidikan dini untuk anak, pasti ada manfaatnya. Walaupun sempat disindir juga, “buat apa sekolah bayi? Memang bayinya senang? Gak!”, tapi justru hasil sebaliknya yang saya rasakan. Ayra sangat happy di sekolah, banyak mainan yang mengasah motorik dan sensorik, serta sosialisasi dengan teman seumuran bayi. Happy baby, happy mommy!

Dari pengalaman tersebut, saya pun ingin Ayra melanjutkan sekolahnya di usia 1 tahun ini.
Jika Ayra merasa bosan atau sudah tidak tertarik, tentu saya tidak memaksakan untuk sekolah. Bagi saya dan Ario, pendidikan harus bersifat menyenangkan dan tidak ada paksaan sehingga mudah diserap. Akan tetapi, jika berbicara soal pendidikan jangka panjang S1, S2, atau S3, saya masih harus berunding dengan Ario. Saya tipe orang yang yakin dengan pendidikan akademik setinggi-tingginya dapat membawa kesuksesan, sementara Ario adalah tipe orang sebaliknya. Haha.

Bagi kami, pendidikan sebaiknya direncanakan sedini mungkin, bahkan kami rencanakan finansial pendidikan Ayra dari sebelum Ayra menjadi embryo. Apalagi jaman sekarang sudah ada sekolah untuk bayi-bayi, batita dan balita, jadi pasti pengen juga coba-coba buat anak. Tugas bapak mencari uang, tugas ibu mengelola tabungan pendidikan, dan tugas Ayra menjadi anak yang book smart dan street smart.

--

Jika kamu sedang hamil, coba deh ikut kompetisi “mom to be, you are special” sampai tanggal 15 Januari 2017. Caranya mudah, ceritakan indahnya momen kehamilan seperti cerita saya di atas, dan dapatkan hadiah bersalin gratis dari Brawijaya Women & Children Hospital, uang jutaan rupiah dan yang asuransi pendidikan dari Avrist Assurance.

Avrist Assurance (Avrist) adalah perusahaan asuransi jiwa patungan pertama di Indonesia yang telah berdiri sejak tahun 1975. Dengan konsep “Avrist Total Solution”, Avrist menyediakan berbagai solusi keuangan untuk asuransi jiwa, asuransi kecelakaan dan kesehatan, asuransi berbasis syariah, asuransi jiwa kredit dan pension untuk perorangan maupun korporasi. Sejak tahun 2010, Avrist bermitra dengan Meiji Yasuda Life (Meiji Yasuda Life Insurance Company) yang merupakan salah satu pemimpin pasar industri asuransi jiwa di Jepang dengan pengalaman lebih dari 130 tahun. Berlandaskan visi “Satu polis Avrist di setiap rumah tangga di Indonesia”, Avrist berkomitmen untuk memajukan kehidupan gemilang yang bermakna bagi karyawan, mitra bisnis dan nasabahnya.

Silahkan follow dan mention Instagram @womanation.id dan like fanpage facebook @womanationid  untuk cerita kamu.



Cheers.
Nucha

Comments